Selasa, 18 Desember 2012

Metodologi Penelitian Skala Pengukuran dan Instrument penelitian

BAB I
Pendahuluan
A.    Latar Belakang Masalah
Penelitian memiliki peran yang sangat penting dalam menyikapai berbagai keilmuan, penelitian merupakan petunjuk utama penyelesain masalah. Awal dari sebuah penelitian adalah adanya sebuah problem (masalah). Masalah ilmu social dan ilmu pendidkan sangat kompleks, semenjak adanya dunia sampai sekarang tidak pernah lepas dari yang namanya masalah, untuk mencari solusi (jalan keluar) masalah, dengan demikian diperlukan penelitian secara logis, sistimatis, dan empiris, sebagai pencerahan untuk mengetahiu kebenaran ilmiah.
Dewasa ini metode ilmiah merupakan komandan terdepan yang dipercayai banyak manusia dalam mengungkap atau menemukan berbagai fenomena di alam semesta. Hasil kebenaran melalui metode ilmiah telah dirasakan manfaatnya bagi manusia baik di bidang teknologi, sains, maupun bidang lainnya.

Suatu hal yang sangat menyedihkan, penelitian ilmiah kurang begitu diminati, sebagian dosen dan mahasiswa melaksanakan penelitian ilmiah hanya sebatas kewajiban, belum menjadi suatu keharusan dan budaya, penelitian dilakukan lantaran proyek serta mnedapatkan angka kredit untuk kenaikan pangkat, sementara mahasiswa melakukannya sebatas untuk menyelesaikan pendidikan atau mendapatkan gelar pada strata satu (S1), strata dua (S2), dan strata tiga (S3).
Problem ini menjadi kajian kita bersama untuk memecahkannya sehingga penelitian ilmiah di masa depan menjadi primadona atau diminati oleh banyak orang.
B.     Rumusan Masalah
Setelah mengetahui problematika masyarakat khususnya kalangan akedemisi yang masih belum mengetahui cara melakukan penelitian ilmiah, atau mereka yang masih kurang berminat untuk meneliti, maka kami melalui tulisan ini mencoba merangsang semua pihak untuk ikut dalam mengebangkan atau menghidupkan kembali girah menelti, karena sebagai mana yang telah kita ketauhui bahwa meneliti khususnya penelitian ilmiah memiliki manfaat yang sangat besar untuk menemukan jawaban dari sebuah masalah atau untuk mencari kebenaran terhadapa sesuatu.
Dalam tulisan ini kami hanya akan sedikit membahas tentang sekala pengukuran dan instrument penelitian dalam bidang penelitian kuantitatif. Kami menghususkan pada sub-Bab ini dan hanya terfokus pada satu bidang penelitian yaitu penelitian kuntitatif. Karena bab yang lain akan dibahasa oleh beberapa teman kami yang lain.
Pada penulisan malakah kali ini kami mencoba untuk membuat sedikit lebih ramping. Yang mana di awal penulisan kami memulai dari kata pengantar kemudian masuk pada Bab I yang berisi tentang:
a.       Latar belakang masalah
b.      Rumusan masalah
Kemudian Bab II-III kami isi dengan pembahasan, yang mana di sana akan membahas sedikit tentang sekala pengukuran dan instrument penelitian dalam penelitian kuntitatif. Kemudiaan Bab IV yaitu penutup, kesimpulan, dan saran terakhir daftar pustaka.
 BAB II
Jenis Skala Dan Sikap Skala Pengukuran
Penelitian pada dasarnya merupakan satu upaya memahami masalah-masalah yang ditemui dalam kehidupan manusia, keterbatasan manusia untuk memahami permasalahan tersebut hanya mengndalkan pengalaman hidup sehari hari secara sporadic dan tidak tertata, jelas tidak cukup menjadi dasar yang kuat bagi pemahaman terhadap satu permasalahan.[1]
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variable yang diteliti. Dengan demikian imliah instrument yang akan digunakan untuk penelitian tergangung pada jumlah variable yang ditelti. Jika variablenya lima maka instrumennya lima.
karena instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrument harus mempunyai skala.[2]
A.    Jenis Sekala Pengukuran
Sekala pengukuran merupakan kesepakatan yanga digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat  ukur, sehingga alat ukur tersebut jika digunakan akan menghasilkan data kuantitatif. Contohnya timbangan emas sebagai instrument untuk mengukur berat emas.
Jenis-jenis sekala pengukuran ada empat : sekala nominal, sekala ordinal, sekala interval, dan sekala ratio.
1.      Sekala nominal
Sekala nominal adalah sekala yang paling sederhana, disusun menurut jenis (kategorinya) atau fungsi bilangan hanya sebagai symbol untuk membedakan sebuah karakteristik dengan karakteristik yang lainnya.[3]
Sekala nominal adalah sekala yang hanya mendasarkan pada pengelompokkan atau pengkategorian peristiwa atau fakta dan apabila menggunakan notasi angka hal itu sama sekali tidak menunjukkan perbedaan kuantitatif tetapi hanya menunjukkan perbedaan kualitatif.[4] Adapaun ciri-ciri dari sekala nominal adalah:
a.       Kategori data bersifat mutually exclusive (salign memisah).
b.      Kategori data tidak mempunyai aturan yang logis (bisa sembarang), Hasil perhitungan dan tidak ditemui bilangan pecahan, Angka yang tertera hanya lebel semata.Tidak mempunyai ukuran baru, Dan tidak mempunyai nol mutlak.

2.      Skala ordinal
Sekala ini adalah pengukuran yang mana sekala yang digunakan disusun secara runtut dari yang rendah sampai yang tinggi. Sekala ordinal sekala yang diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai sekala yang terendah atau sebaliknya.[5]
Adapun ciri-ciri dari sekala ordinal antara lain : kategori data saling memisah, kategori data memiliki aturan yang logis, kategori data ditentukan sekala berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang dimilikinya.
3.      Skala interval
Sekala interval adalah sekala yang menunjukkan jarak satu data dengan data yang lain dengan bobot nilai yang sama, sementara menurut (Uhar) dalam bukunya, metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif, dan tindakan. Menjelaskan bahwa sekala interval adalah sekala pengukuran yang mana jarak satu tingkat dengan yang lain sama. Ciri-ciri dari sekala ini menurut uhara ada lima :
1.      Kategori data bersifat saling memisah.
2.      Kategori data memiliki aturan yang logis.
3.      Kategori data ditentukan sekalanya berdasarkan jumlah karaaktristik khusus yang dimilikinya.
4.      Perbedaan karakteristik yang sama tergambar dalam perbedaan yang sama dalam jumlah yang dikenakan pada kategori.
5.      Angka nol hanya menggambarkan satu titik dalam sekala (tidak punya nilai nol absolut).

4.      Sekala rasio.
Skala ini adalah sekala interval yang benar-benar memiliki nilai nol mutlak. Dengan demikian sekala rasio menunjukkan jenis pengukuran yang sangat jelas dan akurat.
B.     Skala sikap
Sekala ini hanya digunakan untuk mengukur sikap, perkembangan ilmu sosiologi dan pisikologi yang banyak menggunakan ini untuk khusus mengukur sikap. Beberapa sekala sikap yang dapat digunakan untuk penelitian administrasi, pendidikan dan social antara lain :
1.      Skala likert
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan prsepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena atau gejala sosialyang terjadi. Hal ini sudah sepesifik dijelaskann oleh peneliti. Yang selanjutnya disebut sebagai variable penelitian. Kemudian dijabarkan melalui dimensi-dimensi menjadi sub-variabel , kemudian menjadi indicator yang dapat dijadikan tolak ukur untuk menyusun item-item pertanyaan atau pernyataan yang berhubungan dengan variabel penelitian.[6]
Penyataan atau pernyataan tadi kemudian direspon dalam bentuk sekala likert, yang diungkapkan melalui kata-kata misalnya ; setuju, sangat setuju, tidak pasti, tidak setuju, sangat tidak setuju.
2.      Skala guttuman
Skala guttaman menggunakan dua jawaban yang tegas dan konsisten, yaitu ya-tidak, postif-negatif, tinggi-rendah, yakin-tidak yakin, setuju-tidak setuju, dll.
3.      Semantic defentrial.
Skala differensial digunakan untuk mengatur sikap perbedaan simantik, responden untuk menjawab pernyataan dalam satu garis kontinum yang bertentangan yaitu positif negative. Data yang diperoleh biasanya data interval yang digunakan untuk mengukur sikap seseorang atau kelompok.[7]
Skala ini berisikan serangkaian karakteristik bipolar (dua kutub), seperti : panas-dingin, baik-buruk, dll. Karakteristik bipolar mempunyai tiga dimensi dasar sikap seseorang terhadap objek :
a.       Potensi, yaitu kekuatan atau atraksi fisik satu objek
b.      Evaluasi, yaitu hal-hal yang menguntungkan atau tidak.
c.       Aktivitas, yaitu tingkatan gerakan satu objek
Contoh :
                                                                         netral
Cerdas                                                                                                                           bodoh
            0          1             2            3            4            5             6          7            8         9
4.      Rating scale
            Berdasarkan ketiga sekala semua data yang diproleh adalah data kualitatif yang dikuantitatifkan. Sedangkan rating scale adalah data mentah yang didapar berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
            Dalam model rating scale responden tidak akan menjawab dari data kualitatif yang sudah tersedia, tapi menjawab dari jawaban kuantitatif, dengan demikian raing scale lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja.[8]
BAB III
Instrument Penelitian
A.    Pengertian Instrument Penelitian
Dalam penelitian bidang pendidikan, teknik pengumpulan data yang lazim adalah menggunakan intrumen. Dalam menjalankan penelitian data merupakan tujuan utama yang hendak dikumpulkan dengan menggunakan instrument. Instrumen penelitian adalah nafas dari penelitian. Menurut (Arikunto, 1995;177) ‘’instrumen penelitian adalah sesuatu yang penting dan strategis kedudukannya dalam pelaksanaan penelitian.’’[9]
Keadaan-keadaan telah mendorong upaya-upaya pakar untuk membuat prosudur dan alata yang dapat digunakan guna mengungkap kenyataan-kenyataan (data) yang dapat diajdikan dasar dalam menyelesaikan berbagai masalah. Untuk itu instrument penelitian menempeti kedudukan penting dalam sebuah penelitian, hal ini tidak lain karean keberhasilah sebuah penelitian dipengaruhi pula oleh instrument yang dipergunakan.[10]
Kualitas data sangat menetukan kualitas penelitian. Kualitas data tergantung pada kualitas alat (instrumen) yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Pada dasarnya terdapat dua kategori instrument yang digunakan dalam penelitian, yakni :
a.       instrument digunakan untuk memproleh informasi atau data tentang keadaan objek atau proses yang diteliti.
b.      Instrumen digunakan untuk mengontrol objek atau proses yang diteliti.
Data kondisi objek atau spesifikasi proses yang diukur dapat diulang dengan menggunakan dua instrument tersebut.[11]
Dalam suatu penelitian kuantitatif (adanya jarak antara subjek dan objek) yang bersifat verifikasi hipotesis, instrument penelitian merupakan alat yang dipakai untuk menjembatani antara subjek dan objek (secara subtansial antara hal-hal teoritis dan empiris, antara konsep dan data).[12]
Teknik pengumpulan data yang lazim digunakan adalah menggunakan adalah instrumen yang sempurna, wawancara, observasi, dokumentasi, sperti pada table di bawah ini.
B.     Beberapa hal yang penting dalam menyusun istrumen
Menurut (Nana Sudjana), dalam penyusunan instrument penelitian ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
1.      Masalah dan variable yang diteliti termasuk indicator variable harus jelas sehingga dapat dengan mudah menetapkan jenis istrumrn yang digunakan.
2.      Sumber data/ informasi, baik jumlah maupun keragamannya harus diketahui terlebih dahulu, sebagai bahan dasar dalam menentukan isi, bahasa, sistimatika item dalam instrument penelitian.
3.      Keterandalan dalam instrument itu sendiri sebagai alat pengumpulan data, objekvitas, dll.
4.      Jenis data yang diharapkan dari pengguna instrumen harus jelas. Sehingga peneliti dapat menetukan gaya analisis dan pemecahan masalah penelitian.
5.      Mudah dan praktis digunakan akan tetapi dapat menghasilkan data yang diperlukan.[13]

C.    Sarana instrument penelitian
a.       Angket
Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan pada orang lain dengan tujuan agar orang yang diberi bersedia memberikan respon yang sesuai. Angket dibedakan menjadi tiga yaitu :[14]
1.      Angket terbuka, adalah angket yang disajikan dalam bentuk isian. Tentunya disertai dengan pertanyaan.
2.      Angket tertutup, adalah angket yang disajikan dalam bentuk sederhana, yang mana responden tinggal membri tanda centang pada kolom yang disediakan terhadapa jawaban yang sesuai dengannya. Biasanya dalam bentuk multipelchoise.
3.      Campuran, Disamping dari kedua ini ada combinasi dari dua jenis angket di atas.

b.      Daftar cocok (Checlist)
Ini hampir sama dengan angket tertutp, karena hanya tinggal member tanda pada tes yang diberikan terhadap jawaban keadaan kita. Bedanya dengan angket, checklist dibuat sedikit lebih sederhana.
c.       Sekala
Skala menunjuk pada sebuah instrument pengumpul data yang bentuknya sperti daftar cocok tapi alternative yang disediakan merupakan sesuati yang berjenjang.[15] Skala banyak digunakan untuk mengukur aspek-aspek kpribadian atau kejiwaan.
D.    Jenis instrument penelitian
1.      Tes. Yaitu suatu alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban, baik secara tertulis maupun lisan. Sehingga dapat mengetahui kemampuan individu  yang bersangkutan.
2.      Kuesioner. Instrument penelitian dalam bentuk pertanyaan yang biasanya dimaksudkan untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan pendapat, aspirasi, prespsi, keinginan, keyakinan, dll secara tertulis. Dan apabila dilakuakan dengan menggunakan lisan maka disebut wawancara. Untuk lebik baiknya ini digabungkan, antara liasan dan tilisan untuk memperkuat data.
3.      Sekala. Merupakan alat untuk mengukur nilai/keyakinan, sikap dan hal-hal yang berkaitan dengan personological. 
BAB IV
Penutup
A.    Kesimpulan
Dalam proses penelitian, tentu saja hal yang paling penting  adalah apa yang diteliti. Maka ketika kita ingin mengumpulkan data dari apa yang kita teliti maka disinilah peran metode pengumpulan dan data instrument penelitian.
Ketika peneliti sudah mengetahui apa tujuan dari penelitiannya dan apa yang ia teliti maka yang harus diperhatikan adalah bagaimana memilih metode dan instrumen dalam penelitian yang ia lakukan.
B.     Saran-saran
Dari penjelasan singkat kami mengenai skala pengukuran dan instrument penelitian kirannya dapat membantu para pembelajar agar tidak tabu lagi tentang bagai mana memilih instrument yang tepat untuk penelitiannya.
Kami menyadari bahwa makalah kami in sangat jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan makalah kami kedepannya.
Akhir kata, tiada hal yang sempurna dari sajian kami, karena masih dalam peruses pembelajaran, dan harapan kami semoga ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
  
Daftar Pustaka
Suharsaputra Uhar, metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif, dan tindakan, refika aditama, bandung 2012.
Santoso Gempur, fundamental metodologi penelitian kuantitatif dan kualitatif, prestasi pustaka, Jakarta 2012.
Iskandar, metodologi penelitian pendidikan dan social (kualitatif dan kuantitatif), gaung persada press (GP press), Jakarta 2009.
Sugiono, metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R & D, alfabeta, bandung 2012
Makalah metodologi penelitian, sekala pengukuran dan istrumen penelitian, oleh daud rasid al baar dan matraji, Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al Hakim Srby 2011/2012.



[1] Uhar suharsaputra, metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif, dan tindakan, refika aditama, bandung 2012. Hal 94.
[2] Sugiono, metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R & D, alfabeta, bandung 2012. Hal 92
[3] Makalah metodologi penelitian, Sekala Pengukuran Dan Istrumen Penelitian, oleh daud rasid al baar dan matraji, Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al Hakim Srby 2011/2012.
[4] Uhar suharsaputra, metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif, dan tindakan, refika aditama, bandung 2012. Hal 72
[5] Makalah metodologi penelitian, sekala pengukuran dan istrumen penelitian, oleh daud rasid al baar dan matraji, Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al Hakim Srby 2011/2012.
[6] Iskandar, metodologi penelitian pendidikan dan social (kualitatif dan kuantitatif), gaung persada press (GP press), Jakarta 2009. Hal 83.
[7] Iskandar, metodologi penelitian pendidikan dan social (kualitatif dan kuantitatif), gaung persada press (GP press), Jakarta 2009. Hal 84.
[8] Makalah metodologi penelitian, sekala pengukuran dan istrumen penelitian, oleh daud rasid al baar dan matraji, Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al Hakim Srby 2011/2012.
[9] Iskandar, metodologi penelitian pendidikan dan social (kualitatif dan kuantitatif), gaung persada press (GP press), Jakarta 2009. Hal 78.
[10] Uhar suharsaputra, metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif, dan tindakan, refika aditama, bandung 2012. Hal 94
[11] Gempur santoso, fundamental metodologi penelitian kuantitatif dan kualitatif, prestasi pustaka, Jakarta 2012. Hal 62
[12] Uhar suharsaputra, metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif, dan tindakan, refika aditama, bandung 2012. Hal 94.
[13] Uhar suharsaputra, metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif, dan tindakan, refika aditama, bandung 2012. Hal 95.
[14] Makalah metodologi penelitian, sekala pengukuran dan istrumen penelitian, oleh daud rasid al baar dan matraji, Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al Hakim Srby 2011/2012.
[15] Makalah metodologi penelitian, sekala pengukuran dan istrumen penelitian, oleh daud rasid al baar dan matraji, Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al Hakim Srby 2011/2012.

0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com